banner 728x250

Dapat Dukungan Dari Wapres dan Dari Tanah Suci, Jalih Pitoeng Ajak Media Soroti Terus Kasus Korupsi

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

suarademokrasi, Jakarta – Maraknya kasus korupsi yang terungkap akhir-akhir ini di era kepemimpinan presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, memberi secercah harapan bagi rakyat tentang upaya pemberantasan korupsi di negeri ini.

Mulai dari belasan, puluhan hingga ratusan miliar bahkan ratusan triliun rupiah.

Salah satu aktivis pegiat anti korupsi dari tanah Betawi Jalih Pitoeng ungkapkan rasa terimakasihnya atas dukungan yang diberikan kepadanya.

“Alhamdulillah, dan terimakasih atas dukungan dan doa dari sahabat juang saat kami masih bersama dalam satu partai,” ungkap Jalih Pitoeng, Kamis (17/07/2025).

“Saya sangat terharu sekaligus sungguh tidak menyangka Bang Azran selaku wakil rakyat anggota Dewan Perwakilan Daerah DKI Jakarta, sampai sempat-sempat nya beliau berdo’a untuk saya dari tanah suci Makkah Al Mukaromah,” sambung Jalih Pitoeng.

“Assalamualaikum, warahmatullahi, wabaraqatuh, abang Jalih sahabatku, saudaraku, kabar sehat ya,” kata Bang Azran dari tanah suci Makkah.

“Alhamdulillah, dikesempatan saat ini saya sedang berada di Masjidil Harom, mendoakan semua hajat-hajat Abang dalam berjuang demi kebaikan dan kemakmuran masyarakat Jakarta khususnya bagi budayawan dan para seniman dan budayawan Betawi yang sedang Abang bela, semoga diberikan kemudahan dan kelancaran,” lanjut bang Azran.

Diketahui bahwa persahabatan dua anak Betawi ini berawal pada saat mereka membangun partai Berkarya dan berjuang untuk meloloskannya ke KPU pada 2019 lalu.

Bang Azran juga dikenal sebagai wakil rakyat yang sangat dekat dengan rakyat serta sering terjun ke masyarakat untuk mendengar keluhan warga Jakarta yang diwakilinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Jakarta.

“Dan semoga Abang senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dunianya dalam berjuang serta Istiqomah dalam perjuangan,” kata Bang Azran dari tanah suci Makkah Al Mukaromah.

Sehari sebelumnya, Jalih Pitoeng juga mendapat dukungan dari mantan presiden ke 6 Republik Indonesia Jenderal Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno saat menghadiri Simposium tentang pentingnya Kembali ke UUD 1945 di Universitas Jayabaya.

Dalam orasinya, Jalih Pitoeng menyampaikan bahwa bangsa Indonesia wajib hukumnya Indonesia kembali ke UUD 1945.

Karena menurutnya, bangsa ini telah jauh melenceng dari cita-cita luhur kemerdekaan. Dimana amandemen UUD tahun 2002 tidak lagi sesuai dengan ruh perjuangan para pendiri bangsa.

Menurut Jalih Pitoeng, saat dirinya menyampaikan perkembangan tentang perjuangan rakyat, Try Sutrisno memberi semangat dalam berjuang membela kepentingan rakyat.

“Terus semangat ya bang Jalih,” ungkap Wapres ke 6 dengan nada lirih.

“Saya suka gayanya bang Jalih,” dengan logat Jawa yang sangat santun.

“Jangan lupa nanti kerumah ya tak ngobrol banyak,” lanjut Try Sutrisno.

Jalih Pitoeng mengutarakan bahwa dukungan yang murni dan sejati itu sungguh tidak bisa terbeli.

Selain itu, Jalih Pitoeng juga mengutarakan bahwa banyak pihak yang berusaha melakukan upaya-upaya persuasif pada dirinya.

“Saya sejujurnya harus mengatakan bahwa memang ada upaya persuasif dalam pengungkapan kasus ini,” kenang Jalih Pitoeng.

“Namun saya tetap memegang teguh komitmen saya secara konsisten dalam pemberantasan korupsi. Karena musuh kita bersama sekaligus perusak moral bangsa,” katanya.

“Bahkan ada dari tokoh Betawi sendiri yang berusaha agar saya tidak lagi teriak-teriak di media,” tegasnya.

“Ya sangat tidak mungkinlah. Karena itu dunia saya. Dunia Aktivis. Dimana kita punya tanggung jawab moral terhadap bangsa ini,” tegas Jalih Pitoeng.

Terkait banjir dukungan pasca diserangnya oleh isyu miring dan fitnah keji yang dihembuskan oleh oknum pengurus Bamus Betawi, Jalih Pitoeng mengatakan bahwa semua hidupnya telah diserahkan kepada Tuhan yang maha kuasa.

“Saya sudah berserah diri kepada Allah SWT dalam ikrar sholat. Sehingga semua telah saya serahkan kepadaNya,” imbuhnya.

“Apalagi dukungan ini datang dari orang-orang besar yang punya prestasi besar terhadap bangsa ini,” sambung Jalih Pitoeng.

“Terlebih dukungan itu hadir, saat saya sedang sangat terluka karena fitnah secara keji oleh para pemuja koruptor. Jelas dan mutlak ini maunya Tuhan,” lanjut Jalih Pitoeng menandaskan.

“Oleh karena itu, saya mohon agar kawan-kawan media yang punya tugas dan fungsi sangat mulia dalam mengawal pembangunan bangsa, untuk terus mengawal dan menyoroti jalannya persidangan Iwan Henry Wardhana dkk di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat,” ajak Jalih Pitoeng penuh harap.

“Karena jika media dan masyarakat serta netizen tidak menyorotinya, saya khawatir, mohon maaf kita belum punya sapu yang benar-benar bersih di negeri ini,” pungkas Jalih Pitoeng mengingatkan. (L)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *