SD, JAKARTA – Ketua umum FORMASI sekaligus ketua umum YASBI Jalih Pitoeng berikan apresiasi kepada kepala suku dinas kebudayaan Jakarta Barat atas langkah strategisnya dalam mengambil kebijakan langsung ditempat.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua umum Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Jalih Pitoeng saat menghadiri Inaugurasi atau pengukuhan pengurus Kosa Kata Jakarta Barat periode 2025-2027 di Pusat Pelatihan Seni Budaya Betawi Jakarta Barat, Jum’at 18 Juli 2025.
“Ini adalah bukti keberanian seorang pejabat,” ungkap Jalih Pitoeng, Jum’at (18/07/2025).
“Jarang seorang pejabat berani mengambil keputusan ditempat,” ungkap Jalih Pitoeng diatas pentas yang penuh semarak.
Diketahui saat menyampaikan sambutannya, kepala suku dinas Jakarta Barat, Joko Mulyono mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung para seniman dan sastrawan untuk berekspresi.
“Silahkan saja mau gunakan ruang yang mana saja untuk kawan-kawan sastrawan dan teater berekspresi,” ungkap Joko Mulyono melanjutkan sambutannya.
Menjawab usulan para sastrawan yang tergabung dalam komunitas Kosa Kata, Kasudin Jakarta Barat tersebutpun menyambut positif.
“Disini ada bang Jalih, biar bang Jalih denger bahwa kami akan membangun PPSB Jakarta Barat ini seperti TIM (Red-Taman Ismail Marzuki),” lanjutnya.
“Tolong dikawal ya bang Jalih,” imbuhnya menegaskan seraya meminta.
Menyikapi sambutan kepala suku dinas Jakarta Barat dan namanya disebut-sebut oleh beberapa tokoh sastrawan, Jalih Pitoeng berjanji akan mendukung sekaligus mengawal rencana yang baik dan mulia tersebut.
“Kami FORMASI sangat mendukung sekaligus mengawal rencana revitalisasi gedung ini,” kata Jalih Pitoeng tegas.
Acara semakin meriah dan semarak. Dimana beberapa sastrawan menunjukan kemampuan mereka diatas panggung.
Salah satu sang maestro yang baru saja kembali ketanah air membacakan puisi menarik yang bertemakan perlawanan terhadap korupsi dengan kemasan yang sangat artistik.
Jose Rizal Manua yang baru saja kembali dari Jerman, sempat menyanyikan lagu yang cukup kocak namun tetap kritis.
Sementara teater Cermin, menyuguhkan penampilannya yang sangat memukau penonton.
Teater Cermin yang merupakan duta teater Anti Korupsi sebagai mitra juang FORMASI, konsisten mengusung tema tentang perlawanan terhadap korupsi.
Dibawah asuhan Anto Restargie, Teater Cermin semakin menjadi bagian yang integral dalam perjuangan rakyat dalam melawan korupsi.
“Kami para seniman, merasa sangat terpanggil untuk membersamai Bang Jalih Pitoeng dan FORMASI dalam perjuangan melawan korupsi,” kata Anto.
“Karena kami para seniman sejati, punya kewajiban moral yang tinggi dalam mengawal pembangunan bangsa ini,” sambung Anto.
Sedangkan menurut Jalih Pitoeng, bahwa menanamkan kebaikan, tidak selalu tumbuh ditempat yang sama.
“Menanamkan kebaikan itu adalah kewajiban kita sebagai manusia,” kata Jalih Pitoeng.
“Tidak selalu kebaikan yang kita tanam itu tumbuh ditempat yang sama,” kata Jalih Pitoeng.
Aktivis yang dikenal sangat kritis dan berani dari tanah Betawi yang sempat sedikit kecewa karena kurangnya dukungan saat lakukan aksi unjuk rasa di Pengadilan Tipikor, karena para pegiat seni dan budaya Betawi yang diperjuangkannya tidak hadir, mengatakan bahwa saat ini dukungan terhadap FORMASI terus berdatangan banyak dari berbagai pihak termasuk dari luar Jakarta.
“Saya harus jujur mengatakan bahwa awalnya saya agak sedikit kecewa, karena pada saat kami menggelar aksi ‘Hukum Mati Koruptor’ di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, justru yang datang malah kawan-kawan teater Cermin. Dan ternyata mereka lebih memiliki sensitivitas dan kepeduliannya yang tinggi terhadap fenomena dan pristiwa korupsi yang terjadi” ungkap Jalih Pitoeng.
“Padahal yang memiliki irisan tentang kezholiman yang telah dilakukan oleh mantan kadis kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana dkk secara TSM adalah para pegiat seni budaya Betawi,” Jalih Pitoeng menegaskan.
“Qodarullah, ternyata kepekaan mereka para seniman teater, sangat terbaca secara eksplisit bahkan kongkrit saat mereka menampilkan puisi teatrikal di acara yang kami gelar di Setu Babakan sebagai pembuka acara Diskusi Publik yang kami beri tema “Mendengar Jeritan Hati Seniman Betawi pada 30 Juni 2025 lalu,” Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Kemudian aksi teatrikal saat kami unjuk rasa mendukung majelis hakim untuk memvonis mati pelaku korupsi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat,” lanjut Jalih Pitoeng menuturkan.
“Alhamdulillah, Allah maha tahu segalanya, atas apa yang kita niatkan dan kita lakukan” sambungnya.
“Saat ini kami FORMASI terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Termasuk dari beberapa daerah ditanah air,” lanjut Jalih Pitoeng menegaskan.
“Termasuk dari para mantan petinggi negeri ini serta beberapa anggota DPR dan DPD yang masih aktif saat ini,” Jalih Pitoeng menegaskan.
“Dan tidak luput pula kami dapat dukungan dari mantan wakil presiden Try Sutrisno serta beberapa puluh jenderal purnawirawan,” Jalih Pitoeng menegaskan.
“Oleh karena itu dalam rangka berperan aktif mendukung pemerintah sekaligus mengakomodir keinginan saudara-saudara kita diberbagai daerah, Insya Allah FORMASI akan melakukan road show ke berbagai daerah dalam rangka mensosialisasikan semangat perjuangan rakyat melawan korupsi,” pungkasnya. (L)