Suarademokrasi.co.id, Jakarta – Tuduhan “setingan BIN/BAIS” yang selama ini diarahkan kepada pihak kami merupakan bentuk fitnah yang tidak berdasar dan digunakan sebagai alat untuk menutupi kepanikan serta kekalahan mereka dalam forum Musyawarah Besar (Mubes) pada 29-31 Agustus 2025.
Dalam pembahasan Tatib awal Mubes, terjadi perdebatan panjang mengenai penggunaan KTP Papua. Kami menolak karena kami bukan mahasiswa Papua berdasarkan KTP, dan IMAPA tidak pernah menjadikan KTP sebagai dasar keanggotaan. Namun pihak mereka tetap memaksakan usulan tersebut, sehingga forum memutuskan untuk melakukan voting.
Hasil voting menunjukkan fakta yang tidak terbantahkan: 197 suara mendukung kami, sementara hanya 97 suara mendukung mereka. Selisih suara yang hampir dua kali lipat ini memperlihatkan dengan jelas bahwa mayoritas peserta berada di pihak kami. Hasil tersebut sekaligus menjadi gambaran nyata bahwa kemenangan ada di pihak kami karena mereka kalah massa. Seluruh peserta sidang menyaksikan langsung proses dan hasil tersebut, sehingga tidak ada ruang bagi siapa pun untuk membantahnya.
Ironisnya, pihak yang selama ini paling lantang menuduh kami sebagai “setingan BIN/BAIS”, justru hari ini memperlihatkan tindakan yang berlawanan dengan tuduhan mereka sendiri. Kami menerima laporan A1 bahwa mereka melakukan pertemuan tertutup yang melibatkan oknum yang diduga berasal dari BIN/BAIS. Dalam foto ini memperlihatkan Mantex, Semifon, dan seorang individu yang dikaitkan sebagai oknum BIN/BAIS.
Dengan ini kami tegaskan secara resmi bahwa:
IMAPA Jadetabek tidak pernah menerima, menggunakan, ataupun memanfaatkan satu rupiah pun dari BIN/BAIS atau pihak mana pun untuk memfasilitasi massa selama Mubes berlangsung.
Seluruh aktivitas kami murni dibiayai Pemerintah melalui DPR-RI dan Kemendagri. Justru pada agenda mubes perangkat panitia, formatur dan Semifon memanfaatkan dana BIN/BAIS.
Sebagai Ketua IMAPA Jadetabek, saya menegaskan bahwa organisasi ini akan terus berdiri pada prinsip transparansi, integritas, dan independensi, serta menolak segala bentuk fitnah yang merusak persatuan mahasiswa Papua.
Seruan Resmi kepada Seluruh Mahasiswa Papua
Kami mengajak seluruh elemen IMAPA Jadetabek, seluruh paguyuban mahasiswa Papua di berbagai kota, hingga mahasiswa Papua se-Indonesia, untuk:
1. Tetap tenang,
2. Tidak mudah diprovokasi,
3. Tidak terjebak dalam narasi fitnah yang diciptakan pihak-pihak yang ingin memecah belah,
4. Dan terus menjaga kehormatan serta persatuan mahasiswa Papua di mana pun berada.
5. IMAPA Jadetabek berkomitmen untuk menjadi rumah bersama, ruang aman, dan wadah perjuangan sebagai mahasiswa bukan sebagai wadah pemuda yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Hormat Kami,
Akianus Wenda
Ketua IMAPA Jadetabek

















