Suarademokrasi.co.id, Jakarta 14 November 2025.- Bagi orang awam dan yang tidak mengetahui mengenai pakaian import baju bekas dan pelaku UMKM lokal mereka akan serta merta percaya dan memberikan pujian bagi pemerintah yang sudah berhasil menyita dan bahkan memusnahkan pakaian import tersebut, lain halnya bagi para pelaku Thrifting yang selalu dijadikan kambing hitam atas kebijakan yang merugikan para pedagang Thrifting di Indonesia yang memang mata pencaharian Sehari harinya untuk menghidupi keluarga nya dari perdagangan Thrifting, semua pedagang Thrifting umkm adalah musuh negara kesatuan republik Indonesia dan tidak layak untuk hidup di negeri ini karena mematikan produk UMKM lokal yang tidak bisa berkompetisi dengan sehat melawan para pedagang Thrifting umkm, sangat miris memang hidup di tanah air sendiri untuk rakyat kecil / pedagang kecil di Indonesia.
Jangan pernah berharap sila ke lima Pancasila bisa terwujud untuk pedagang Thrifting di Indonesia apalagi sila ke dua dari Pancasila yang notabene pedagang Thrifting itu seperti manusia yang tidak beradab selama bertahun-tahun lamanya, padagang Thrifting jangan pernah berharap pemerintah akan berlaku adil dan beradab untuk mereka.
Mengapa hal ini di sematkan kepada seluruh pedagang Thrifting” karena kalian di anggap manusia biadap yang mematikan UMKM lokal yang tidak bisa bersaing dengan produk UMKM lokal oleh pemerintah sendiri.

Selama bertahun-tahun lamanya berjuang untuk di dengar aspirasi serta harapan kalian, mereka tidak pernah peduli, kalian sudah berusaha keras untuk membayar pajak saja tidak pernah mereka mau menerima, malahan kalian sering di pajak agar tetap bisa berjualan produk Thrifting, sungguh sangat malang nasib para pedagang Thrifting umkm di Indonesia, sudah jatuh tertimpa tangga dan tembok juga.
Barang kalian disita, di minta diam saja dengan damai lalu di musnahkan seperti sampah yang di musnahkan hari ini.
Ingin rasanya ku teriak tapi tak berdaya seperti lagu lama yang sering di putar berulang ulang kali, kalau sudah seperti ini kita tertawa bersama sama saja melihat kehebatan mereka memainkan drama korea, dengan bangganya mereka membakar jualan para pedagang Thrifting dan disaksikan oleh seluruh mata rakyat Indonesia bahkan dunia tanpa mereka sadari beberapa anak-anak generasi muda yang orang tuanya berpenghasilan dari penjualan barang Thrifting, anak – anak mereka yang masih sekolah TK, SD, SMP dan SMA Menangis melihat dagangan orang tuanya di bakar, banyak anak-anak para pedagang Thrifting bertanya kepada kakek nenek & ayah ibunya, nanti nenek dan kakek, ayah dan ibu kasih makan apa sama Kaka dan adek, apakah kita masih bisa lanjut sekolah atau tidak nek kek, ayah ibu mereka generasi muda yang bertanya, orang tua mereka hanya bisa menahan sakit dan mengelus dada melihat kelakuan pemerintah sendiri yang seharusnya melayani rakyat nya, bukan mempertontonkan kehebatan nya.
Mereka hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih atas apa yang Pemerintah Indonesia lakukan, semoga TUHAN memberikan kesuksesan dan rejeki yang berlimpah buat kalian para pemerintah yang hebat.
Saya Oscar Pendong AKTIVIS PEJUANG RAKYAT INDONESIA tidak akan berhenti membela hak-hak seluruh pedagang Thrifting umkm di seluruh Indonesia.
*VOX POPULI VOX DEI (SUARA RAKYAT ADALAH SUARA TUHAN)*
*SALAM PERJUANGAN*

















