SD, JAKARTA – Kemajuan tekhnologi dan pergeseran peradaban adalah sesuatu yang tak dapat dihindarkan. Karena peradaban dan kebutuhan hidup manusia akan terus berkembang secara dinamis dan mengikuti kemajuan jaman.
Menurut salah satu pemerhati sosial, politik, ekonomi dan budaya serta kebijakan publik, Jalih Pitoeng mengajak seluruh warga Jakarta khususnya kaum Betawi untuk tetap menjaga, memelihara dan mengembangkan budaya Betawi sebagai kearifan lokal menuju kota global (Global City).
“Jaman boleh berubah, tekhnologi terus berkembang, tapi kearifan lokal secara kultural, tak boleh tergerus oleh arus globalisasi,” ungkap Jalih Pitoeng, Jum’at (13/06/2025).
“Oleh karena itu, saya berharap sekaligus mengajak seluruh warga Jakarta khususnya kaum Betawi untuk terus menjaga, memelihara sekaligus mengembangkan budaya Betawi dikancah global,” harapnya melanjutkan.
Ditemui dikediaman anggota DPD RI asal tanah Betawi Achmad Azran, Jalih Pitoeng mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur karena gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga sangat peduli pada kebudayaan Betawi.
“Kita bersyukur karena gubernur kita mas Pram juga sangat peduli terhadap kebudayaan Betawi,” Jalih Pitoeng melanjutkan.
“Saya dengar langsung kemaren saat beliau menghadiri Sarasehan ketiga Kaukus Muda Betawi yang membahas pentingnya percepatan pembentukan Lembaga Adat Betawi,” tegasnya.
“Orang Betawi ini kan salah satu bangsa yang sangat permisif dan akomodatif,” imbuhnya.
“Hampir semua suku dan agama ada di Jakarta. Maka tidak salah jika para pendiri bangsa, bung Karno memutuskan Jakarta sebagai ibukota negara,” Jalih Pitoeng mengingatkan.
Sementara Haji Achmad Azran selaku Sohibul bait yang baru saja kembali ketanah air dalam melaksanakan tugas mulia nya bersama menteri agama dalam melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan haji mengungkapkan pentingnya merawat warisan budaya dan meningkatkan silaturahmi.
“Bang Jalih ini adalah salah satu tokoh aktivis dan pejuang yang sangat peduli dengan Betawi,” ungkap Bang Azran sapaan akrabnya.
“Beliau adalah sahabat saya sejak partai Berkarya baru berdiri,” kenang Azran dihadapan wartawan.
Tidak hanya merawat dan menjaga tradisi budaya Betawi, lebih jauh Azran mengungkapkan keinginannya sebagai wakil rakyat Jakarta, dirinya ingin Jakarta aman, nyaman dan rukun sesama warga nya.
“Sebagai wakil rakyat yang mewakili seluruh warga Jakarta, saya ingin Jakarta ini aman, nyaman dan rukun hidup berdampingan,” kata Azran penuh harap.
“Karena kita ini kan hampir semua suku ada di Jakarta. Oleh karena itu Insya Allah saya berencana akan menggelar silaturahmi dari berbagai kepala adat yang ada di Jakarta,” jelas Azran.
Dari perbincangan pada dua tokoh Betawi tersebut tergambarkan semangat menjaga dan membangun Jakarta dengan kebersamaan dan berbagi peran antar sahabat yang sangat mencintai bangsa ini khususnya tanah Betawi.
Dipenghujung perbincangan kunjungan yang biasa ditanah Betawi disebut ‘Nengokin orang pulang haji’ pada umumnya, Jalih Pitoeng juga menyampaikan pesan moral yang penting bagi generasi muda.
“Budaya adalah ruhnya suatu bangsa. Hilang budayanya, maka musnah pula bangsanya,” kata Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Oleh karena itu, dalam menyambut 5 abad kota Jakarta, marilah kita jaga, pelihara dan kembangkan budaya dan kearifan lokal ditengah derasnya arus global dan digital” pungkas Jalih Pitoeng. (L)