banner 728x250

Ribuan Warga Madura Hadiri Rapimnas Dan Hut ke 1 Madas Nusantara

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

Suarademokrasi.co.id, Depok – Organisasi Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara, menyelengarakan Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) dan HUT Ke 1 di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, Minggu (17/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian konsolidasi organisasi, jaringan dan konsolidasi program Madas Nusantara yang dipimpin oleh Kanjeng Raden Haryo (KRH) HM. Jusuf Rizal, SH.

Meski Madas baru berusia satu tahun sejak didirikan 17 Agustus 2024 dan izin AHU Kemenkumham, 19 Oktober 2024, Ormas Madas Nusantara melesat cepat dan mampu merangsang tumbuhnya organisasi ke-Maduraan.

Ketua Umum Madas Nusantara, KRH. HM. Jusuf Rizal, SH. mengatakan, Madas Nusantara mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto, khususnya untuk mengawal berbagai kebijakan yang pro rakyat, serta turut memerangi korupsi yang kian merajalela mulai eksekutif, legislatif dan yudikatif, mulai pusat hingga desa. Begitu juga di BUMN dan BUMD. “Dalam satu tahun kedepan, Madas Nusantara menargetkan akan membentuk kepengurusan di 38 Provinsi, 514 Kabupaten Kota,” kata Jusuf Rizal.

Jusuf Rizal menambahkan, untuk daerah yang warga Maduranya sedikit atau belum ada, tetap dapat membentuk kepengurusan dengan anggota khusus (anggota keturunan dan atau di luar warga Madura untuk program asimilasi antar etnis dan penguatan jaringan usaha). Guna mengisi program Bina, Lindung, Sejahtera, Madas Nusantara menggagas Lomba Cipta Lagu Madura untuk Nusantara dengan menarik Nana Mardiana, isteri penyanyi asal Madura Imam S.Arifin sebagai Ketua Panitia. Lalu membuat Madas Nusantara Award (MNA).

Menerbitkan Buku Bela Negara untuk Generasi Z (Gen Z) serta membuat Aturan Komitmen Jarak Berdagang (AKJB) antar warga Madura di perantauan
Ormas Madas Nusantara dalam rangka melindungi dan membina anggota pengusaha, seperti pedagang besi tua, warung kelontong, usaha parkir menyediakan bantuan advokasi dan hukum,” jelas Jusuf Rizal.

Dengan demikian warga Madura yang berusaha, tidak rentan jadi ajang pemerasan oknum APH (Aparat Penegak Hukum) maupun oknum ormas, wartawan dan LSM.

Tidak hanya disitu, Ormas Madas Nusantara yang anggotanya rata-rata pekerja sektor informal seperti pedagang sate, daging, ikan, supir, warung kelontong, kopi keliling, dagang barang rongsokan, dan lainnya membentuk PUK Madas Nusantara.

“Madas Nusantara nantinya akan di tetapkan HUT setiap bulan Oktober”, dan alasan kegiatan mengambil tempat di Depok karena Depok terbanyak warga Madura”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *