banner 728x250

Ari Chandra Kurniawan: Pemuda Pancasila itu menjaga idiologi dan menjaga bangsa ini

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

SD, Jakarta – Momentum acara silaturrahim dan halal bihalal 1445 H Majelis Pimpinan Nasional ( MPN) Pemuda Pancasila ( PP) yang berlangsung pada Minggu (21/4/2024) malam di Kantor Sekretariat Jl. Teuku Cik Ditiro, Menteng , Jakarta Pusat bukan hanya acara rutinitas biasa.

Dalam wawancara kepada awak media Ari Chandra Kurniawan selaku Sekjen Badan Pengusaha Pemuda Pancasila mengungkapkan bahwa selain di dunia politik peran tokoh PP juga ada yang dibidang bisnis. Misalnya, Kita punya Ketua Kadin ( Kamar Dagang dan Industri) sehingga siapa pun di masa depan yang akan memimpin bangsa ini, kebijakan2 dunia usaha dan bisnis tetap akan berada di bawah payung Kadin, kami akan terus berkolaborasi dengan pemimpin baru terpilih di masa depan.

Menurut Ari Chandra Kurniawan, Dari dulu sifat PP selalu membersamai siapapun pemerintahnya. Meski awalnya kita tidak satu pilihan, namun ketika sudah terpilih kita harus mendukung, karena PP itu menjaga idiologi dan menjaga bangsa ini.

“Di momentum lebaran ini merupakan momentum dimana selesai konsolidasi ini tidak ada lagi hal terjadi2 Apapun nanti keputusan MK besok, sehingga ketika kita sudah rapi secara internal, tidak ada lagi alasan ribut diluar terkait keputusan MK,” ungkap Ketua Umum Partai Pelita ini.

Peranan Diluar Pemuda Pancasila

Kalau menurut pendapat saya dalam kapasitas di luar PP, jika nanti adanya ketidak puasan dari sebagian pihak terhadap keputusan MK itu sudah merupakan konsekuensi dari demokrasi, biarkan saja. Karena itu dijamin oleh undang2, misalnya unjuk rasa dll. Namun yang perlu kita jaga adalah ketika tokoh2 diatas sudah mencairkan suasana dan sudah merajut dengan momentum silaturrahim idul fitri harusnya juga bisa disosialisasikan ke tingkat bawah. Sehingga ketika ada perbedaan hanya berada di ruang politik saja jangan diruang sosial, karena di ruang sosial ini sulit untuk dirajut kembali.

“Diluar pandangan sebagai pengurus PP, Terkait sidang MK, Kami juga ikut mengawal aksi2 di KPU, MK, dan hak angket karena kami ingin mengawal proses demokrasi ini tapi kami tetap menghormati senior2 yang berbeda pilihan, senior2 kami yang berada di pilihan2 yang lain. Ijinkan kami menempuh pilihan sesuai konstitusional untuk menjaga demokrasi agar tetap normal.

Apa pesan untuk milenial menghadapi bangsa ini ke depan? Ari Chandra Kurniawan berpendapat, Kalau melihat fenomena pemilu 2024 kemarin Jujur secara pribadi ya sangat mengecewakan, karena meski tingkat partisipasi pemuda itu memang cukup tinggi tapi tidak signifikan peranannya. Mereka hanya sibuk main di permukaan, menari2 di tabuhan genderang orang lain, tidak menyentuh substansi demokrasi sendiri. Membikin narasi dangkal tapi ketika disulut berupa sembako, ada BLT dan amplop2 yang isinya cukup besar mereka ambil bagian.

“Mungkin saat ini isinya ada yang Rp. 1 juta. Maka pada pemilu 2029 bisa dibayangkan akan bisa dilipat gandakan lagi. Maka cerminan apakah kita berhasil melaksanakan demokrasi pilpres kemarin, itu nanti kita lihat di Pilkada serentak pada Nopember 2024 yang akan datang. Oh ternyata mereka mau, sangat banjir terhadap serangan2 fajar itu sudah sangat nyata, ini gejala yang sangat memprihatinkan, mereka sudah test case bahwa di Pilkada berhasil. Ini sangat berbahaya dan harus dicegah. Memang dalam hal ini harus ada anak2 muda yang terpanggil mencegah gejala ini jangan ikut arus jika ingin menjalankan negara dengan baik.

“Sebab kalau masih ikut arus janganlah kita ngomongin generasi emas 2045, tapi generasi cemas, bukan generasi emas. Itu generasi instan (mencari jalan pintas) bukan generasi intan ( mencari jalan yang pantas ) kemudian kita menjalankan demokrasi bernegara secara pantas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *