SUARADEMOKRASI.CO.ID, JAKARTA –
Tagar #BlueprintRoadmap10Des kembali menjadi sorotan di media sosial Twitter (X) seiring dengan persiapan pelaksanaan Seminar Nasional “Blueprint & Roadmap Langit” oleh Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA). Seminar yang akan memaparkan visi 2026–2029 berdasarkan mubasyirat (mimpi benar) ini direncanakan digelar pada 10 Desember di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Susunan Narasumber dan Tema Pembahasan
Uniknya, seminar yang berlatar belakang keagamaan ini turut melibatkan tokoh dari latar belakang militer dan akademisi, menandakan upaya Majelis GAZA untuk mengintegrasikan pandangan spiritual dengan analisis geopolitik dan ekonomi.
Narasumber yang diperkiran hadir, Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. AM. Hendropriyono, S.E., M.M. (“Indonesia di Pusaran Krisis Global: Analisis Skenario Perang Dunia III dan Ketahanan Nasional”) menunggu konfirmasi, Prof. Dr. Nandan L. Kresna, M.M. (“Pasal 33 UUD 1945: Dari guncangan, ke krisis, ke Pintu Gerbang Ekonomi Indonesia Menuju Masyarakat Sejahtera Berlandaskan Sistem Ekonomi Ilahi.”), dan Raden Diki Candra Purnama, M.M. (“Tafsir Mubasyirat 2026–2029 (Berita Langit): Analisis Integratif atas Strategi Ruhiyah, Geopolitik, Ekonomi, Sosial, dan Pendidikan…”)
Selain ketiga nama di atas, panitia seminar juga menyebutkan bahwa Pejabat Negara juga direncanakan akan hadir sebagai narasumber, namun namanya masih menyusul.
Raden Diki Candra Purnama, M.M. menegaskan bahwa seminar ini merupakan upaya mendokumentasikan dan menyebarluaskan hasil kajian Blueprint & Roadmap Langit yang bersumber dari ribuan ru’ya shodiqoh (mimpi benar dari Allah) yang dikumpulkan Majelis GAZA.
“Mubasyirat yang sudah banyak benar terbukti terjadi, bukanlah khayalan, melainkan bagian dari ‘sisa wahyu’ sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih… Kami berharap dukungan dan partisipasi dari seluruh pihak, agar dapat mensukseskan Seminar Nasional ini.”
Pelibatan tokoh-tokoh strategis seperti Jenderal (Purn.) AM. Hendropriyono dan akademisi ekonomi menunjukkan ambisi Majelis GAZA untuk menempatkan narasi mubasyirat sebagai landasan strategis dalam menghadapi krisis multidimensi global, sekaligus relevansi peran Indonesia dalam “Kebangkitan dari Timur.”
