SD.CO.ID , MALANG,
17 Agustus 2024
Menindaklanjuti pelaksanaan Hibah PKKM 2024, team taskforce PKKM Prodi Arsitektur yang dikomandani DR. Nurhamdoko Bonifacius, pada hari Kamis 15 Agustus 2024 melaksanaan Road show program Pengembangan Kemitraan. Pengembangan kemitraan ini dilaksanakan dalam rangka melaksanaan Rencana Implementasi kegiatan Magang Study Independen Bersertifikat (MSIB) pendanaan MBKM-PKKM dan/atau MBKM Mandiri.
Project yang dikerjakan oleh mahasiswa ini adalah Project penyusunan Detail Plan Pengembangan Destinasi Wisata Sumber Bantal di Desa Jambangan Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, yang melibatkan CV ARCHIGO CONSULTAN, sebagai Mitra Perencana yang ditunjuk dalam pelaksanaan Magang Mahasiswa. Berkaitan dengan hal tersebut, maka team taskforce PKKM melaksanakan Kunjungan Ke Mitra dan ke Desa Jambangan sekaligus Kunjungan ke Lokasi Sumber Bantal.
Setelah penandatanganan Dokumen IA, Team Taskforce Mitra oleh Bapak HD Khamim Binanda. ST, team melanjutkan kunjungan ke Balai Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, untuk mendiskusikan langkah-langkah konkrit bersama Bapak Eko Budi Cahyono, ST (Kades Jambangan) dalam pengembangan destinasi Wisata Sumber Bantal, yang dilanjutkan dengan kunjungan lapangan Lokasi Destinasi Sumber Bantal. Pengembangan Destinasi Sumber Bantal direncanakan akan menjadi satu kesatuan Segi Tiga Paket Destinasi Wisata; Wisata Bon Pring – Sumber Bantal – Kampoeng Boenga Grangsil di Desa Jambangan.
Menanggapi project tersebut, Dr. Ir. Dina Poerwoningsih, ST., MT., yang merupakan Ka Prodi Arsitektur, Universitas Merdeka Malang, mengungkapkan bahwa Prodi Arsitektur UNMER Malang melakukan persiapan yang matang untuk melaksanakan Hibah PKKM 2024 tahun kedua ini. Salah satunya adalah memastikan kerjasama dengan mitra-mitra yang memiliki kesamaan visi dalam mendukung kompetensi terkait Green-Archipreneurship. Khususnya dalam kolaborasi kegiatan mahasiswa magang diberi kesempatan untuk mengembangkan kompetensi terkait setidaknya Etika dan Tanggung Jawab Sosial serta Adaptasi dan Fleksibilitas.
“Dalam green-archipreneurship, etika bisnis dan tanggung jawab sosial memegang peranan penting. Ini mencakup komitmen untuk tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam bentuk proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan menjadi bagian dari identitas bisnis seorang green-archipreneur,” ungkap Dr. Ir. Dina Poerwoningsih, ST., MT., Kamis, 15 Agustus 2024.
“Mahasiswa magang dihadapkan pada tantangan dan perubahan yang terus menerus dalam isu-isu lingkungan dan regulasi terkait, green-archipreneur harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan fleksibel dalam pendekatan bisnis mereka. Ini mencakup kemampuan untuk mengubah strategi sesuai dengan perkembangan teknologi hijau dan kebijakan lingkungan,” pungkasnya.
Kontributor : Diah Ruliowati, ST
Editor : Alam